Maison Francois: Membawa Evolusi Genre Brasserie

Desain yang Menggabungkan Postmodernisme dan Brutalisme

Desain Maison Francois dimulai dengan menggunakan struktur beton sebagai titik awal, dengan menciptakan langit-langit coffering ala Brutalist dan lantai beton yang dipoles. Setelah kerangka tersebut terbentuk, elemen-elemen selanjutnya dirancang untuk menciptakan suasana yang hangat dan intim. Bangku melengkung dari kayu walnut dengan kaca privasi di bagian atasnya dilapisi dengan linen krim yang tahan lama dan mengundang. Mereka sejalan dengan tirai linen krim dari lantai ke langit-langit yang menyeimbangkan kemegahan lengkungan stucco terakota yang mengesankan dan cermin.

Langit-langit coffering direalisasikan dengan bahan phonic dan dicat dengan faux-cement untuk mencocokkan lantai beton yang dipoles. Pekerjaan kayu menggunakan kayu walnut dan mahoni, dengan karya logam patina kuningan dan nikel. Pelapisan dan penutup menggunakan linen krim.

Maison Francois memiliki luas lantai sebesar 500 meter persegi dan terletak di London. Proyek ini dimulai pada bulan September 2019 dan dibuka pada bulan September 2020. Desain ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun, dengan fokus pada restorasi dan desain ulang brasserie bersejarah di Prancis. Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman tersebut diaplikasikan dalam proyek ini, namun dengan sentuhan referensi kontemporer seperti Postmodernisme dan Brutalisme untuk mengembangkan genre brasserie.

Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah ruang yang diwariskan dari pemilik gedung. Ruangan tersebut jauh dari lingkungan yang hangat dan menyambut yang diinginkan oleh klien. Ruangan tersebut hanyalah sebuah ruang beton yang luas tanpa fitur menarik. Fasadnya juga tidak menawarkan inspirasi yang lebih, karena merupakan bagian dari bangunan baru yang agak generik. Oleh karena itu, perlu dipikirkan dengan cermat bagaimana ruang yang besar ini dapat dihidupkan, dan bagaimana menciptakan visibilitas dari jalan.

Desain Maison Francois berhasil menciptakan suasana yang hidup dengan membawa dapur ke dalam percakapan langsung dengan ruangan. Pusat perhatian ruangan adalah pulau tengah yang berfungsi sebagai tempat melewati hidangan. Pulau ini berada di bawah jam monumental yang terinspirasi oleh Rado, dikelilingi oleh mahoni dengan cermin bevel yang mengingatkan pada jendela Ismaili Centre. Logam yang digunakan bervariasi dari nikel patina hingga kuningan yang terbakar, semuanya memberikan tekstur dan dirancang untuk menghangatkan ruangan.

Maison Francois berhasil menggabungkan elemen-elemen desain Postmodernisme dan Brutalisme dengan format klasik brasserie. Material-material mulia digunakan di seluruh ruangan dan detail-detailnya mengingatkan pada restoran ikonik di masa lalu.

Desain Maison Francois telah meraih penghargaan Silver di A' Hospitality, Recreation, Travel and Tourism Design Award pada tahun 2021. Penghargaan ini diberikan kepada desain yang kreatif, mengesankan, dan menunjukkan keahlian dan inovasi yang luar biasa. Desain ini memperlihatkan karakteristik teknis yang kuat dan keahlian artistik yang luar biasa, serta menimbulkan perasaan positif, kekaguman, dan keajaiban.

Sumber Gambar: Fotografi oleh Oskar Proctor